Laman

Sabtu, 06 Oktober 2018

GEREJA  MASEHI  ADVENT HARI KETUJUH ADALAH GEREJA PENYEMBUHAN

KHUSUS KALANGAN SENDIRI

Oleh 

Ellen G. White

Sejak permulaan perkembangan Sejarah Gereja Masehi Advent hari Ketujuh maka  Ellen G. White sudah  sangat aktif didalam  perkembangan doktrin dan organisasi pergerakan Advent.  Sebagai seorang penasihat berilham dia memainkan peran kunci didalam perkembangan pemahaman orang Advent akan doktrin Gereja.  Dia  dengan jelas sekali percaya bahwa Gereja MAHK adalah  Gereja Allah  pada akhir zaman ini dan dia menunjukkan  kepedulian  dalam perkembangan, organisasi, dan kesatuannya. 
            Tidak ada keraguan  didalam pikiran Ellen G. White mengenai keberadaan dan kenyataan Gereja Allah.  Dia menuliskan “Tuhan, mempunyai suatu umat pilihan, GerejaNya, menjadi milikNya, bentengNya sendiri,  yang Dia pertahankan  didalam dunia yang sudah dilanda pemberontakan dan dosa.” (TM  16).  Lebih jauh dia memperhatikan bahwa Dia “mempunyai umat yang berbeda, suatu gereja diatas bumi, tidak ada taranya, dan superior dari semua didalam fasilitas mereka untuk mengajarkan kebenaran, mempertahankan Hukum Allah. Allah mempunyai agen yang sudah ditunjukNya—manusia yang dipimpinNya, mereka yang telah bertahan dari tantangan dan beban setiap hari, mereka yang bekerja sama dengan alat-alat sorgawi untuk memajukan kerajaan Kristus di dunia kita.” (TM  58).
            Gereja adalah “saluran terang,” dan melalui itu Dia mengkomunikasikan maksud dan kehendakNya” (AA  163). “Tidak ada sesuatu di dalam dunia ini yang sangat disayang oleh Allah seperti GerejaNya” (2 SM  397), yang sesudah kenaikan Yesus Kristus akan menjadi wakilNya diatas dunia.”  (DA  291).


A.  Gereja : Di bumi dan di Sorga

            “Sejak permulaan, jiwa-jiwa yang setia sudah berada didalam gereja di atas bumi. Di dalam setiap abad Tuhan mempunyai para penjagaNya,  yang sudah membawa kesaksian yang setia kepada generasi dimana mereka hidup. . . Allah membawa saksi ini ke dalam hubungan kavenen dengan Dia sendiri, menggabungkan gereja diatas dunia dengan gereja di sorga.  Dia sudah mengirimkan malaikatNya untuk melayani gerejaNya, dan gerbang  maut tidak sanggup menang melawan  umatNya.”  AA 11.
            “Gereja Allah di bumi ini adalah satu dengan Gereja Allah di sorga. Orang percaya di atas bumi dan makhluk di sorga yang tidak pernah berdosa termasuk dalam satu Gereja.”  (6 T  366)

B.  Kristus dan Gereja :  Hubungan yang erat.

            Gereja Allah didirikan diatas batu.  “Batu itu adalah Kristus – tubuhNya sendiri, demi kita sudah dipecahkan dan dilukai. Terhadap Gereja yang didirikan diatas batu dasar ini, gerbang neraka tidak akan menang.”  (DA  413).  “Dia adalah kepala, dan gereja adalah tubuh” (Ed   268).  Sebagai “kepala Gereja dan Penebus dari tubuh rahasia” (AH  215; Surat  18b, 1891).  Kristus “memimpin pekerjaanNya melalui  instrumental manusia yang diurapi Allah untuk bertindak sebagai wakilNya.”  (AA  360)
            “Sangat dekat dan suci adalah hubungan diantara Kristus dan gerejaNya – Dia penganten pria, dan gereja penganten perempuan” (Ed.  268).  “Didalam Alkitab  karakter suci  dan bertahan dari hubungan  yang ada diantara Kristus dan gerejaNya diwakilkan oleh persatuan dalam pernikahan.”  (GC  381).

C.  Ada Lalang diantara Gandum.

            Walaupun itu adalah tubuh Kristus, “gereja terdiri dari manusia yang tidak sempurna dan masih bersalah,  yang dipanggil untuk melakukan perbuatan baik dan kesabaran.”  (5 T  104).  “Allah mempunyai gereja,  tapi itu adalah gereja militan, bukan gereja pemenang.  Kita menyesal oleh karena ada anggota yang berkekurangan,  sehingga ada lalang diantara gandum.”  (TM  45)
            “Ada orang yang nampaknya memikirkan bahwa  setelah masuk ke dalam gereja  maka harapan mereka akan dipenuhi, dan hanya akan bertemu dengan mereka yang suci hati dan sempurna.   Mereka adalah sungguh-sungguh didalam iman mereka, dan ketika mereka melihat kesalahan didalam anggota gereja, mereka katakan, “ Kami tinggalkan dunia agar supaya tidak ada hubungan lagi dengan sifat-sifat jahat,  tapi yang jahat ada disini juga;  dan mereka bertanya,  seperti hamba didalam perumpamaan,  “Dari manakah lalang ini?” Tapi kita tidak perlu kecewa, karena Tuhan  tidak memberikan jaminan kepada kita untuk datang kepada kesimpulan bahwa gereja adalah sempurna; dan semua kesungguhan kita  tidak akan berhasil didalam membuat gereja militan sesuci sama dengan gereja pemenang.” (TM  47)
            Namun, “lemah dan berkekurangan  seperti kelihatanya, gereja adalah satu obyek diatas mana Allah akan mencurahkan  dalam arti yang sangat khusus  perhatianNya yang sangat agung.   Itu adalah teater (tempat pertunjukan) dari kasih karuniaNya, dimana Dia sangat rindu  menyatakan kuasaNya untuk mengobahkan hati.” (AA  12).

D.  Agen yang Ditunjuk Allah untuk Keselamatan Orang Berdosa.

Sebagai “tempat penyimpanan dari kekayaan kasih karunia Kristus” (AA  9), gereja adalah  Agen yang ditunjuk Allah untuk keselamatan manusia.  Misinya adalah membawa injil ke dunia ini. Dan  tanggung jawab diberikan kepada semua orang  Kristen.  Semua, disesuaikan  dengan talentanya dan kesempatan, adalah untuk memenuhi  perintah Penebus.  Kasih Kristus, dinyatakan  kepada kita, membuat kita berhutang kepada mereka yang belum mengetahui Dia.  Allah sudah memberikan terang kepada kita, bukan untuk kita sendiri saja, tapi harus dibiaskan kepada mereka.”  (SC   81).
            Sebenarnya, Allah sudah memilih untuk bergantung pada gereja agar dapat memajukan pekerjaan keselamatanNya.  Jadi Dia membaptiskan  gereja dengan  kuasa Roh dan memenuhi itu dengan setiap pemberian kasih karunia yang dibutuhkan untuk menang terhadap setiap hambatan. (6 T  432).  Untuk menyanggupkan gereja mencapai tugas ini “Roh Suci harus turun keatas mereka yang mencintai Kristus.   Dengan ini mereka disanggupkan  didalam dan melalui kemuliaan dari Kepala mereka, menerima setiap pemberian yang dibutuhkan  untuk memenuhi misi mereka.” (ML  47).  Pada zaman rasul-rasul, “gereja menyatakan  roh Kristus dan muncul dengan keindahannya didalam kesederhanaan.  Perhiasannya adalah prinsip suci dan contoh kehidupan dari umatnya.  Banyak orang dimenangkan kepada Kristus, bukan oleh pertunjukan atau pelajaran, tapi oleh kuasa Allah yang menyertai  pengabaran FirmanNya yang sederhana.”  (5 T  166)  (bagaimana metode KKR kita dewasa ini)
            Di dalam suatu gambaran akan keindahan dan kuasa yang sangat langka, di dorong dengan satu dari wahyu kepada Yehezkiel , Ellen G. White menjelaskan  maksud Allah bagi gereja :  Yehez   47:8-12;  AA  13.

E.  Peraturan Injil didalam Gereja mula-mula.

            Di bawah kepemimpinan para Rasul  pekerjaan yang diserahkan kepada Gereja  berkembang dengan cepat sekali.   Maka sangatlah dibutuhkan untuk membagikan tanggung jawab  yang sejauh ini hanya diemban oleh para rasul.  Tujuh pria telah dipilih oleh gereja Yerusalem sudah diasingkan oleh para rasul, “satu langkah yang sangat penting didalam menyempurnakan  peraturan Injil di dalam Gereja,” demikian Ellen G. White menerangkan  (ibid.  88,89).  Tidak lama sesudah itu, “sebagai faktor penting didalam pertumbuhan kerohanian dari petobat baru, para rasul dengan seksama mengelilingi mereka dengan pelindung peraturan Injil.   Gereja-gereja di organiser di semua tempat di Lycaonia dan Pisidia dimana ada orang percaya.  Para pemimpin ditunjuk didalam setiap gereja, dan peraturan dan sistim yang tepat  dibuat untuk menangani semua permasalahan yang ada kaitan kepada kesejahteraan  orang percaya.  Ini adalah serasi dengan rencana Injil untuk menggabungkan dalam satu tubuh semua orang percaya dalam Kristus, dan rencana ini yang diikuti oleh Paulus dengan cermat dan seksama sepanjang pekerjaan pelayanannya. (ibid  185)
            Jadi “organisasi gereja  lebih jauh disempurnakan,” demikian  pengarang kita terangkan, “agar supaya peraturan dan tindakan yang serasi  dapat dipertahankan.”  (ibid,  91,92).  “Dan sekarang,” dia menuliskan, “pada akhir zaman ini, sementara Allah sedang membawa anak-anakNya ke dalam kesatuan iman,  maka ada suatu kebutuhan yang lebih nyata akan peraturan daripada sebelumnya; karena sementara Allah menyatukan anak-anakNya. Setan dan malaikatnya yang jahat sangat sibuk sekali untuk mencegah  kesatuan ini dan merusaknya.” (EW  97

F.  Beberapa bentuk Organisasi Nampaknya sangatlah dibutuhkan.

            Di dalam satu pasal lanjutan yang ditulis setelah kurang lebih 40 tahun perkembangan organisasi (TM  40). Ellen White  merefleksikan pada berbagai pengalaman yang dia anggap  sangat terkait erat sekali  kepada bertumbuhnya pekerjaan Advent.  Kesukaran  harus dihadapi dan kesalahan harus diperbaiki :  “Jumlah kita baru sedikit. . . . Domba-domba berserakan di jalan, di kota, dan di hutan” (Ibid.  24).  Hanya ada beberapa orang yang cerdas dan berdedikasi menggunakan waktu mereka berjam lamanya  mempelajari Alkitab untuk menemukan kebenaran dan berdoa “agar supaya kita boleh menjadi satu didalam  iman dan doktrin;  karena kita tahu bahwa Kristus itu tidak terbagi-bagi” (Ibid).  Ketika jumlah anggota bertambah “sudah menjadi kenyataan bahwa tanpa ada suatu bentuk organisasi  maka akan terjadi kekacauan besar, dan pekerjaan  tidak akan dilanjutkan dengan berhasil. Untuk menyediakan bantuan pelayanan,  untuk menjalankan pekerjaan di ladang baru, untuk melindungi baik Gereja dan pelayanan dari anggota yang tidak layak, untuk menangani harta gereja, untuk pencetakan  kebenaran melalui percetakan, dan untuk banyak obyek lainnya, organisasi adalah sangat penting sekali. “ (Ibid  26).

            Meskipun perlawanan sangat kuat sekali dan harus dihadapi berulang-ulang, maka keyakinan yang bertahan bahwa  “organisasi adalah penting” (ibid) “dan tanda kemakmuran menandai pergerakan lanjutan ini” (Ibid   27).  “Allah sudah memberkati  usaha kita yang disatukan” dan “biji sesawi sudah bertumbuh  menjadi pohon yang besar,”  dia menyimpulkan. (ibid).
            Ada suatu paksaan untuk menghindar kekacauan dan melihat “pekerjaan. . . . di jalankan dengan sangat berhasil sekali.” Dengan kata lain  kepedulian teologi mendasar, contoh,  kebutuhan untuk  mengabarkan Injil Yesus Kristus  ke seluruh dunia sebelum kedatangan Yesus menuntun bahwa pertimbangan harus diberikan kepada bentuk pemerintah Gereja.
            Organisasi Gereja apa saja haruslah serasi dengan kesaksian Alkitab. Mengingat kembali akan pengalaman dari orang percaya Kristen mula-mula, Ellen G. White memberikan komentar  :
            “Organisasi gereja di Yerusalem adalah akan menjadi  model untuk organisasi gereja-gereja  di setiap tempat lain dimana jurukabar kebenaran harus memenangkan manusia ke dalam Injil.  Kepada mereka yang diberikan  tanggung jawab  sebagai pengawas umum dari gereja  tidaklah akan menjadi tuan  untuk itu melampai akan warisan Allah, tapi sebagai gembala yang bijaksana, adalah untuk memberi makan domba-domba  (1 Pet  5:2,3); dan para diakon harus manusia yang tidak bercela, penuh Roh Suci dan kebijaksaan.  Orang itu  harus mengambil kedudukan mereka bersama  berpihak pada yang benar dan mempertahankan itu dengan keteguhan dan keputusan.   Jadi mereka akan mempunyai pengaruh bersatu diatas seluruh kawanan domba.”  (AA  91).

G.  Kebutuhan untuk Tindakan Terpadu.

            Ada yang menggaris bawahi bahaya yang terkandung didalam usaha ini untuk “membuat peraturan” dan  bermaksud untuk memilih cara mereka yang mandiri.  Mereka mempercayai bahwa peraturan dan disiplin adalah musuh kepada kerohanian”  bahwa semua usaha dibuat untuk membuat peraturan  adalah. . .  batasan kepada hak kemerdekaan,”  “ditakuti akan menjadi seperti sistim Kepausan.”  (1 T 650)
            Kepada mereka Ellen G. White memberikan jawaban bahwa “ Allah sudah membuat gerejaNya di atas bumi sebagai saluran terang, dan melalui gereja Dia mengkomunikasikan maksud dan kehendakNya. Dia tidak memberikan kepada satu dari hambaNya suatu pengalaman tersendiri  dan berlawanan kepada pengalaman gereja itu sendiri.  Demikian juga Dia tidak memberikan kepada satu orang pengetahuan akan kehendakNya untuk seluruh gereja,  sementara Gereja—tubuh Kristus—dibiarkan didalam kegelapan.”( GW  443)
(khusus bagi mereka yang mengakui mempunyai terang khusus kepada gereja akhir zaman)
Dia percaya, hal ini adalah benar  kepada setiap orang percaya, dan digunakan sampai kepada para rasul dan nabi sebagaimana yang menjadi kenyataan  didalam kasus Paulus.  Walaupun Kristus sudah memilih melayakkan rasul untuk tugas yang paling penting dan pada perjalanan ke Damaskus,  sudah membawakan dia kepada  hadiratNya, Dia tidak mengajar Paulus akan pelajaran kebenaran.  “Kristus menyatakan diriNya kepada Paulus,” dia tuliskan, dan kemudian menempatkan dia dalam komunikasi dengan gereja, yang menjadi terang dunia.  Mereka harus mengajar orator yang terdidik, sangat populer, didalam Agama Kristen.” (3 T  433). Oleh mengarahkan  Saul dari Tarsis ke gereja, Kristus mengakui “kuasa yang Dia sudah berikan kepada gereja sebagai saluran terang ke pada dunia.”  (ibid)

H.  Pelajaran dari Pertemuan di Yerusalem

            Beberapa tahun kemudian, ketika orang percaya latar belakang Yahudi memperkenalkan Sunat kepada gereja di Antiokia : “Paulus tahu pikiran Roh Allah sehubungan dengan ajaran itu.” (AA  200).  “Dia sudah diajar oleh Allah mengenai memaksakan beban yang tidak perlu  keatas orang Kristen latar belakang Kapir.” (Ibid).  Untuk menemukan kehendak Allah,  apakah dia perlu menghadiri pertemuan di Yerusalem untuk menangani permasalahan ini ?  “Meskipun faktanya  bahwa Paulus secara pribadi  diajar oleh Allah, dia tidak mempunyai gagasan yang dipaksakan mengenai tanggung jawab pribadi. Sementara melihat kepada Allah untuk  tuntunan langsung, dia selalu sedia untuk megnenal akan wewenang yang diberikan kepaa  tubuh orang percaya bersatu didalam persekutuan Gereja” (Ibid).  Disinilah suatu pandangan yang  menarik kepada pengertian rasul –gereja pertama- akan pentingnya  tindakan terpadu didalam pelayanan  Allah.
            Sama pentingnya adalah komentar Ellen White  bahwa kesimpulan yang dicapai  pada pertemuan di Yerusalem dikirimkan “untuk mengakhiri  semua pertentangan;  karena tu adalah suara dari kewenangan tertinggi diatas dunia.” (AA  196)  Demikian juga, kepada Ellen G. White “di tunjukkan bahwa tidak ada pertimbangan haruslah diserahkan kepada pertimbangan  dari siapa saja.  Tapi apabila pertimbangan General Conference (rapat), yang menjadi kewenangan tertinggi yang Allah miliki diatas dunia,  digunakan maka kemandirian pribadi dan pertimbangan pribadi janganlah dipertahankan, tapi harus diserahkan” (ditinggalkan)   (3 T  492

I.          Awaslah terhadap Roh Suka Menguasai

            Sementara mengemukakan bahwa Gereja “bergerak secara bijaksana,  pantas, serasi dengan pertimbangan  para penasihat yang takut akan Tuhan” (9 T  257).  Ellen White mempertimbangkan bahwa   “kekuatan sewenang-wenang yang sudah dikembangkan” oleh beberapa orang, “sepertinya kedudukan sudah membuat manusia menjadi dewa,” haruslah menyebabkan ketakutan  diantara umat Allah (TM  361)  Dia berpendapat apabila pemimpin sudah menjadi mangsa kepada “Roh menguasai,”  “merasa bahwa dia sudah diberikan kekuasaan untuk membuat kehendaknya menjadi kuasa memerintah, cara yang terbaik dan teraman  adalah mengganti dia, nantinya kerusakan besar akan dilakukan” (Ibid  362).  “Mereka yang mempunyai kewenangan,”  Ellen G. White menerangkan, “haruslah menyatakan roh Kristus. . . .Mereka harus pergi dipenuhi oleh Roh Suci.  Posisi manusia tidak membuat dia satu titik lebih besar didalam pandangan Tuhan; hanyalah tabiat yang Allah nilai.”(Ibid)  Ellen sangat pasti  “Tuhan akan mengangkat para pekerja yang menyadari kehampaan mereka tanpa  pertolongan khusus dari Allah.” (Ibid  361)

J.  Gereja Allah pada akhir zaman.

            Didalam pasal yang menerangkan perbedaan antara gereja yang sisa dengan Babilon, Ellen G. White menulis :  “Allah mempunyai gereja diatas bumi yang mengangkat  hukum yang sudah dipijak-pijak,  dan mempersembahkan kepada dunia  Anak Domba Allah yang mengakut dosa isi dunia.” (Ibid  50).  Sementara menjelaskan gereja sebagai “berdiri di dalam pelanggaran, sedang memperbaiki pagar, membangun akan tempat yang sudah dibiarkan (Ibid),  dia mengingatkan para pembacanya bahwa  “Allah sudah memanggil gerejaNya pada dewasa ini, seperti Dia memanggil orang Israel purba, untuk berdiri sebagai terang di dalam dunia.  Oleh golok kebenaran yang kuat, pekabaran  malaikat yang pertama, kedua dan ketiga (Wah.  14:6-12), Dia sudah memisahkan mereka dari gereja-gereja dan dari dunia untuk membawa mereka  ke dalam kedekatan yang suci kepada diriNya. Dia sudah membuat mereka  gudang HukumNya, dan sudah memberikan kepada mereka kebenaran besar Nubuatan untuk zaman ini. Seperti  hukum yang suci diserahkan kepada orang Israel purba,  ini adalah kepercayaan yang suci  dikomunikasikan kepada  dunia . . . Tidak ada yang harus diizinkan untuk menghambat pekerjaan ini.  Itu adalah pekerjaan yang terpenting untuk zaman ini;  itu akan jauh jangkauannya seperti kekekalan.” (5 T 455, 456)
            Didalam pekabarannya yang kedua kepada Rapat General Conference tahun  1913, Ellen White sampaikan kepada sesama anggota Gereja MAHK bahwa  “pekerjaan yang terbentang dihadapan kita. . . . akan diberikan  kepada jangkauan setiap kuasa umat manusia.   Itu akan memintakan  penggunaan iman yang kuat dan kesiagaan terus menerus. . . .  Kebesaran tugas ini akan mengerikan bagi kita.  Namun dengan pertolongan Allah, hambanya akhirnya akan mendapatkan kemenangan” (GCB May  27,  1913,  165).

K.  Kemenangan Gereja

            Mengenai kemenangan itu, Ellen White menjelaskan bahwa  “kekuatan yang sama telah membangkitkan Kristus dari kematian akan membangkitkan  GerejaNya, dan memuliakan itu dengan Kristus, sebagai pengantenNya, diatas semua kerajaan, diatas semua kuasa, diatas semua nama yang diberikan, bukan hanya diatas dunia ini, tapi juga di takhta sorgawi, dunia diatas.  Kemenangan dari orang suci akan sangatlah mulia pada pagi kebangkitan.   Kemenangan Setan akan berakhir,  sementara Kristus akan menang didalam kemuliaan dan kehormatan.  Si Pemberi hidup akan memakotai dengan kekekalanan semua yang keluar dari kubur.”     (1 SM  303,306)


Tantangan dalam dunia seperti  :  politik, rasial, kesukuan, etnik,  jenis kelamin, dan pertentangan  agama  sudah merangkak dan menyusup ke dalam Gereja MAHK.  Alasannya  Matius  13:24-30  ada lalang diantara gandum. Tapi standar Gereja haruslah Kasih Allah.  Gal.  3:28 –Dalan hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu didalam Kristus Yesus.”   Apabila orang Kristen kelompok apa saja (suku, budaya, bahasa, ras, dan kebangsaan) bertindak didalam cara tidak Kristiani terhadap kelompok lain, tidak menjadi masalah penyebab apa saja dapat dikemukakan, tindakan demikian adalah tidak sesuai dengan contoh keramahan dari Tuhan kita.  Tapi masalah yang paling pekah dari semuanya adalah  :  DIRIKITA SENDIRI. Kita boleh berbicara mengenai sifat tidak kristiani dalam dunia, atau di kota, atau di gereja kita, dan berupaya menghapus semuanya, tapi nanti ketika kita memusatkan pada diri kita, maka  kita masih tetap tidak mempunyai  pemusatan utama dari Yesus Kristus.  Matius  5:14-16  Kamu adalah terang dunia …
Usulan bagaimana kita dapat mempertahankan kesatuan didalam Gereja MAHK dalam semua tingkatannya :
1.  Hubungan mengasihi adalah bagian penting dalam kebenaran Alkitab dan haruslah dibuat bagian dari kehidupan kita setiap hari, sama seperti kebenaran Alkitab lainnya. (Ef.  2:14-22; Yoh  15:12;   13:35;  17:20-23).

2.  Mengalami dan menjiwai Injil dan secara pribadi berjalan dengan Allah mengobahkan hubungan kita dan memulaikan proses penyembuhan. (Kol  3:10-13); Gal   3:26-29; COL   386)

3.              Hubungan kasih tidak akan menghapuskan  perbedaan dan keanekaragaman didalam Gereja.  Keanekaragaman didalam budaya, temperamen dan pola hidup yang tidak bertentangan dengan kebenaran dasar adalah sesuatu yang positif dan diberikan oleh Allah. Itu memperkaya gereja  dan haruslah menyebabkan pujian kita.  (9 T 197,198).
4.              Hubungan bermasalah, yang ditangani dengan tepat,  membawakan pertumbuhan yang  positif kepada semua pihak.  Dilihat dari sudut pandang ini, hubungan demikian bukanlah menjadi  PERMASALAHAN, tapi menjadi  KESEMPATAN.   (Mat  18:15-17; COL   386)

Gereja Penyembuhan harus merobah wajah Gereja dalam mengatasi atau memulihkan kasih mula-mula dalam Gereja. Kis.  2:41-47
Salah satu penyebab masalah mengapa banyak anggota Gereja tidak lagi ada kerinduan datang ke Gereja oleh karena :
1.      Ada yang berkata “Orang-orang tua yang sama selalu memimpin gereja. Mereka tidak biarkan orang lain terlibat dalam memimpin.   Saya ingin menjadi diakon dll, tapi mereka tidak biarkan orang baru ke dalam kelompok kecil mereka. (namun mereka masih mempunyai kelemahan yang sama dengan anggota lain contohnya, merokok, alkohol, bekerja hari Sabat)
2.      Ada orang berkata, “ketika anda ditimpah masalah, gereja tidak mau menolong anda, mereka akan menendang anda keluar. (masalah keuangan, emosi dan rumah tangga)
3.      “Saya tidak pernah merasa disambut: tidak ada anggota yang menaruh perhatian keada saya. (tindak lanjut, atau digabungkan didalam kelompok kecil).  Hanya program  pemuridan yang mapan dan direncanakan melibatkan semua anggota akan menjadi tameng yang kuat untuk mempertahankan dan mengatasi masalah didalam Gereja kita.

“Bukan pertentangan dari pihak dunia yang paling membahayakan sidang Kristus. Kejahatan yang dipelihara di dalam hati orang percaya akan mengerjakan rencana yang paling merusak, dan dengan pasti akan memperlambat kemajuan pekerjaan Allah. Tidak ada cara yang pasti  dalam melemahkan  kerohanian daripada menyukai  kecemburuan, kecurigaan, mencari-cari kesalahan, dan prasangka jahat.”  KPR   434.

“Didalam jemaat ada pria dan wanita yang lebih memikirkan kehormatan nya dan pendapatnya daripada memikirkan keselamatan orang lain sesama makhluk ciptaan; dan setan memanfaatkan mereka ini untuk menimbulkan kesulitan yang menyerap waktu dan usaha para pendeta dan akibatnya banyak jiwa yang hilang. . ..  5 T  616.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar