Laman

Sabtu, 13 November 2010

MENGAPA ALLAH TIDAK PEDULI

MENGAPA ALLAH TIDAK PEDULI

Ayat Inti : Yohanes 13:7 “Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak."
Ayat Bersahutan : Markus 6:14-20



Pendahuluan
Beberapa waktu yang lalu tatkala Rombongan Presiden SBY, hendak melewati jalan Tol Jagorawi, iring-iringan rombongan Presiden ini menyebabkan terjadi tabrakan beruntun yang menewaskan 6 orang, dan sejumlah orang lainnya luka berat dan ringan. Yang menyedihkan dalam peristiwa naas ini, diantara korban meninggal terdapat 2 orang anak yang masih kecil berusia, 7 & 8 tahun. Kok harus anak kecil yang jadi korban? Apa salah mereka? Ini tidak adil, begitu mungkin pikir kita.
Memang dalam statistik menyebutkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki angka kecelakaan tertinggi di dunia. Menurut sebuah laporan yang dibuat oleh majalah Gatra pada tahun 2003 yang lalu disebutkan bahwa,

Jakarta, Senin, 29 September 2003 11:20
Setiap hari rata-rata 29 orang tewas akibat kecelakaan lalulintas (Lalin) di Indonesia, sementara kecelakaan per tahun rata-rata mencapai 14.604 kejadian dengan jumlah korban tewas 10.696 orang.
Data tersebut berasal dari sumber Mabes Polri selama lima tahun terakhir pada rata-rata 40 kasus kecelakaan lalin," kata Kepala Subdit Keselamatan Perhubungan Darat Dephub Pepen MS di Jakarta, Senin. Pepen mengemukakan datar tersebut saat berbicara pada seminar "Pembinaan Kesehatan Kerja pada Pekerja Transportasi Darat" diJakarta.
Sementara itu, Sekjen Depkes Dadi Argadireja mengatakan, menurut data WHO, setiap tahun terdapat lima juta orang tewas akibat kecelakaan lalu lintas di dunia dan 25 persen diantaranya terjadi di Asia Tenggara.

Ketika melihat peristiwa buruk seperti ini kadang kita bertanya tentang keadilan Tuhan, kemurahan Tuhan, kasih Tuhan. Apa benar Dia memperhatikan kehidupan manusia? Apa benar Dia berlaku adil bagi manusia, setidaknya dalam peristiwa-peristiwa kematian yang naas seperti begini? Kenapa sering yang jadi korban peristiwa menyedihkan justru orang-orang yang tidak bersalah. Contoh korban bom Bali, banyak orang yang tidak ada sangkut pautnya dengan masalah politik, agama dll harus jadi korban. Sementara mereka yang jahat, justru dibiarkan hidup, atau justru merekalah yang menyakiti orang-orang yang baik. Tuhan sepertinya tidak adil.
Kita sering mendengar komentar orang seperti ini, “Kenapa mesti orang ini yang meninggal, bukankah dia orang baik? Dia masih dibutuhkan keluarganya? Dia tulang pugung keluarga? Dia orang baik? Dia sangat diharapkan, dll. Kenapa tidak si A atau si B yang nakal itu? Kenapa bukan si A yang tidak baik itu? Kenapa bukan si C yang sakit-sakitan itu? Kenapa harus orang-orang yang belum pantas mati yang harus mati? Dan disaat-saat seperti ini, banyak manusia mempertanyakan tentang keadilan dan kasih karunia Tuhan itu. Dan banyak bahkan yang meragukan Tuhan karena itu? Apakah saudara juga merupakan salah seorang diantaranya? Kenapa harus ada kematian dadakan seperti ini? Mati muda? Mati dengan cara yang tidak wajar? Apakah Allah sudah tidak peduli lagi dengan kehidupan manusia?

Penjelasan
Di dalam Alkitab banyak cerita tentang kematian orang-orang yang dianggap belum waktunya untuk mati, sudah mati. Atau orang yang masih dibutuhkan tapi harus mati. Atau orang yang baik, tapi harus mati dengan cara yang tidak pantas dia alami sebagai orang yang baik. Beberapa contoh di antaranya adalah, kematian Habel (Kej 4:1-16), Yosia (II Raja 23:28-30; II Taw 34,35), Stevanus (Kis 7:54-60) dan masih banyak lagi? Yang jadi pertanyaan adalah kenapa mesti orang-orang seperti ini yang harus mati dengan cara menyedihkan ? kenapa bukan orang-orang yang lain yang memang dikenal tidak baik ataupun jahat? Lalu yang lebih menyedihkan lagi orang-orang ini mati dengan cara yang sangat tragis (jelaskan satu persatu). Dan akhirnya kita simpulkan, Allah tidak adil ! Tuhan tidak peduli dengan keadaan umatnya!
Selain ketiga orang yang telah disebutkan tadi di atas, ada satu nama juga yang nasibnya tidak jauh berbeda dengan orang-orang tadi, meskipun juga dia dikenal orang yang baik, melakukan hal-hal yang Tuhan kehendaki, tapi akhir hidupnya sangat menyedihkan. Dia harus mati dengan cara dipotong kepalanya demi sekedar memuaskan orang lain, yang justru berdosa. Saudara bisa tebak siapa orang ini ? ya, dialah Yohanes Pembaptis. Yang mati dengan cara mengenaskan. Mari kita pelajari sedikit tentang orang ini,

Yohanes (Anugerah Allah, Grace of God) Pembaptis
Pertama kali disebut dalam kitab Matius 3:1, dan terakhir disebut dalam kitab Kisah 19:4, disebutkan dalam Alkitab kurang lebih 90 kali. Sejak lahir telah membaktikan hidupnya untuk pekerjaan Tuhan, namun sayangnya harus mati dengan dipenggal kepalanya dengan pedang, dan ditaruh di atas tilam. Padahal dia adalah saudara sepupu Yesus (hanya terpaut enam bulan usianya dengan Yesus), yang membaptiskan Yesus, banyak menobatkan orang, dan membaptiskan orang, sehingga dia dikenal sebagai Yohanes Pembaptis atau Pemandi.
Sekarang kita fokus perhatian kita pada peristiwa menjelang kematian Yohanes ini, yang terdapat dalam Matius 14:1-12, Mrk 6:14-29, Luk 9:7-9 perhatikan beberapa hal yang terlihat sangat menyedihkan untuk orang sebesar Yohanes ini,

1. Dia dibelenggu dan di penjara oleh Herodes (Mat 14:3, Mrk 6:17) atas dasar apa?
2. Karena dia menegur kesalahan Herodes yang mengambil istri saudaranya Filipus untuk di jadikan istrinya, Herodias namanya. (Mat 14:3b – 4, Mrk 6:18) sehingga Herodes Dendam padanya. (sedikit catatan ttg ini, diambil dari 5BC 614, Herodes ini adalah Herodes Antipas, dia merupakan anak dari Herodes Agung yang membunuh bayi-bayi waktu Yesus lahir, nah Herodes agung ini memiliki beberapa istri, salah seorang istrinya bernama Mariana II, anaknya adalah Filipus, sedangkan Herodes Antipas ini adalah anaknya Herodes agung melalui istrinya yang bernama, Maltachi. Herodes agung juga punya istri lain yang bernama Mariana I, dialah istri tertua, dari Mariana I inilah Herodes Agung mendapatkan cucu namanya Herodias, yang akhirnya kawin dengan anaknya, Filipus. Jadi Filipus dan Herodes Antipas adalah bersaudara tiri, satu bapak tapi lain ibu. Pada saat itu, Herodes Antipas ini sendiri sudah memiliki istri, anak Raja Aretas, dari Arab, tapi diceraikan dan dia berselingkuh dengan Herodias ini, yang notabene adalah kemenakannya, akhirnya diceraikan oleh Filipus, dan kawin dengan Herodes Antipas, menurut hukum Musa hal ini sangat dilarang, tidak dibenarkan-Imam 18:16; 20:21).
3. Yohanes memang terkenal vokal dalam kehidupannya, kata-katanya pedas, seperti, “Kapak Sudah tersedia diakar pohon” (maksudnya untuk mengeritik) dan lebih keras lagi ketika dia menyebutkan orang Yahudi, “Hai keturunan ular biludak”. Dan kepada Herodes sendiri dia mengatakan, “Tidak Halal engaku mengambil istri saudaramu”, coba bayangkan ada orang seperti ini, rakyat biasa, berani menegor penguasa dengan kata-kata seperti ini, (apakah kita berani kalau mengeritik Presiden Soekarno dahulu karena banyak istrinya? Atau kepada Wapres Hamzah Haz, karena ada 3 istrinya). Itu sebabnya Herodes tersinggung dan memenjerakannya. Orang vokal biasanya tidak disenangi bahkan sering dihabisi (band dengan kasus Munir saat ini, dan kasus Marsinah, dll) karena mereka dianggap membahayakan kedudukan.
4. Tapi Herodes takut sebenarnya untuk membunuh Yohanes karena, dia tahu bahwa Yohanes itu orang benar dan suci, sehingga dia segan dan malah melindunginya (Mrk 6:20). Malah dia menganggap Yohanes itu adalah Nabi (Mat 14:5b). Pernahkah saudara dibenci oleh orang lain bukan karena saudara bersalah, tapi karena saudara menjadi orang benar dan suci? Orang takut untuk membuat sesuatu yang buruk, karena mereka sadar bahwa saudara adalah orang benar, tidak melakukan kesalahan yang pantas untuk dihukum? Atau sebaliknya saudara lakukan sehingga harus dihukum. Perhatikan ini saudara, “tidak ada masalah kalaupun kita mengalami sesuatu yang buruk dalam hidup ini, karena melakukan hal yang baik, yang menjadi masalah adalah kalau kita melakukan hal yang buruk sehingga harus mengalami hal yang buruk.
5. Peristiwa ulang tahun Herodes, anak perempuan Herodias, namanya Salome (sebenarnya ini anak tiri Herodes karena ini adalah anak Herodias dari suaminya terdahulu, Filipus) istri haramnya itu, menari dan membuat Herodes senang, lalu dia bersumpah untuk memberikan apa saya yang anaknya ini mau. Dan atas hasutan ibunya, dia minta kepala Yohanes ditaruh diatas talam (baki). Bayangkan kepala seorang Hamba Allah menjadi tidak ada artinya dengan sebuah tarian seorang anak. Saya berpikir-pikir, bagaimana bagusnya sih tarian itu, sehingga pantas kepala seorang Yohanes untuk menghargainya? Apakah tidak ada penghargaan yang lain selain kepala Yohanes itu? Apakah juga saudara pernah mengalami nasib yang buruk seperti ini, kenapa saya harus mengalami hal yang buruk, demi untuk menyenangkan orang lain? Siapa sih orang itu sehingga saya yang harus dikorbankan? Seberapa besar sih orang itu sehingga harga diri saya, martabat saya, harus dikorbankan demi menyenangkan orang itu? Yang jadi pertanyaan kenapa Herodias kepingin skali untuk melihat kematian Yohanes? Menarik sekali apa yang dijelaskan oleh buku 6BC 614,615, bahwa sebenarnya Herodias tahu betul Yohanes orang benar, justru karena itu dia takut, karena dia kuatir nanti Yohanes dapat mempengaruhi Herodes, dengan menyatakan kebenaran sesungguhnya, sehingga Herodes berubah pikiran dan akhirnya menceraikannya, dia tidak mau 2 kali diceraikan. Hal ini yang membuat dia berniat besar untuk membunuh Yohanes spy tidak menjadi penghalang dalam Rumah tangganya. Memang orang licik. Dalam keterangan selanjutnya BC juga menyebutkan sebenarnya kalau bukan dihalang-halangi oleh Herodias, Herodes akan membuka diri untuk mendengarkan nasihat Yohanes. BC juga menjelaskan bahwa, sebenarnya untuk menari, ada penari khusus yang di istana, dan tidak lazim seorang putri raja harus menari, namun Herodias mengatur semua ini, untuk rencana pembunuhan bagi Yohanes, karena dia tahu Salome anaknya itu cantik dan dapat memukau Raja dan para tamu, dengan tariannya. Dan merupakan kebiasaan Raja-raja dahulu kala, bila mereka senang, mereka akan menawarkan apa saja yang mereka rasa pantas untuk diberikan sebagai imbalan atas apa yang dilakukan yang telah menyenangkannya. Dan Herodias mengincar kepala Yohanes.
6. Akhirnya tanpa melalui proses pengadilan, tanpa ada pembelaan, tanpa ada belas kasihan, kepala seorang hamba Allah ini, yang sepanjang hidupnya mengabdi pada Tuhan, dipenggal dan ditaruh di sebuah talam, dihadapan orang banyak. Sangat memilukan dan memalukan, terhina tapi inilah akhir hidup seorang Hamba Allah yang setia, yang membaktikan hidupnya kurang lebih 20 tahun dalam pelayanan kepada Tuhan. Apakah ini harga yang pantas? Apakah ini bentuk penghargaan bagi seorang yang berdedikasi dalam pelayanan? Adil ? Apakah Allah peduli dengan hidup Yohanes? Sangat menyedihkan akhir hidup seperti ini.
7. Tapi ada beberapa hal yang juga membuat saya bertanya-tanya tentang kehidupan orang ini, dalam Mat 11, dikisahkan Yohanes saat ini telah dijebloskan dalam penjara, kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus, menyampaikan kabar tentang Yohanes, tapi tidak ada pertolongan yang Yesus berikan saat ini, yah minimal menjenguknya, orang lain saja Dia jenguk, orang yang sakit Dia sembuhkan, bahkan yang mati dibangkitkan, masahkan seorang Yohanes yang notabene saudara sepupuNya, hanya dicuekin begitu saja. Dan ketika Yohanes telah mati, dan didengar oleh Yesus, tidak ada tindakan apa-apa yang dilakukan Yesus. Saya bertanya-tanya mengapa hal ini terjadi? Mengapa Yesus seakan-akan tidak peduli pada seorang Yohanes. Orang lain Dia peduli, Yohanes tidak dipedulikannya. Apakah memang begitu?


Bagian Akhir
Sebenarnya dalam segala peristiwa buruk yang menimpah manusia Tuhan memiliki maksud bukan hanya satu orang, tatapi bagi banyak orang atau orang lain juga. Dan Allah itu bersikap bijaksana dan adil. Beberapa hal yang perlu kita renungkan mengenai hal-hal seperti ini adalah,
1. Ketika kejadian buruk menimpah seseorang, mungkin itu adalah sarana Allah untuk menyelamatkan orang lain. Contoh Yusuf di Mesir, menjadi penyelamat untuk keluarganya.
2. Allah tahu kapasitas Iman seseorang, (I Kor 10:13) sehingga dia dicobai.
3. Terkadang nasib buruk yang kita alami merupakan permulaan untuk nasib baik yang akan kita terima kemudian, contoh Ayub
4. Upah seseorang dari Tuhan bukan di dunia ini, bukan materi, bukan kekayaan, kemasyuran, karena Dia tahu semua itu fana, kita ini hanya musafir, upah kita yang sebenarnya adalah di sorga, Yesus sendiri memberikan keterangan tentang hal ini, (Mat 5:3, “berbahagialah krn miskin, karena empunya kerajaan sorga”, Mat 5:10, “berbahagialah orang yang dianiaya, karena mrk yang punya kerajaan Sorga”).
5. Tuhan itu adil dalam memperlakukan manusia, pada akhirnya ada batas untuk seorang yang bersalah, ada balasan yang terjadi, dan ini sebagai akibat dari kesalahan orang itu. Firman Tuhan berkata, dalam Roma 2:5,6,”Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan. Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.” Dan diayat lain disebutkan bahwa, Mzm 62:13,”…dan dari pada-Mu juga kasih setia, ya Tuhan; sebab Engkau membalas setiap orang menurut perbuatannya.”

Nasib Herodes dan Herodias akhirnya
Tepat seperti yang dikatakan oleh Firman Tuhan, dalam Amsal 13:21,”Orang berdosa dikejar oleh malapetaka, tetapi Ia membalas orang benar dengan kebahagiaan.” Sembilan tahun kemudian tepatnya tahun 39 AD, sejarah mencatat, Herodes dan istri haramnya Herodias, diturunkan dari tahta, dan dibuang, hingga akhirnya mereka mati sebagai orang biasa saja dalam keadaan sakit & miskin, ada keterangan menyebutkan bahwa mereka dibunuh dengan cara yang tidak wajar. Sementara keturunan mereka tidak ada yang menjadi raja, malah dibunuh oleh orang Yahudi & Roma dengan keji. Mereka juga dikenang sebagai Raja yang tidak dicintai, atau dengan kata lain dibenci oleh banyak orang. Tidak ada yang abadi di dunia ini. Herodes dan Herodias bisa dipastikan tidak diselamatkan, sementara Yohanes yang kepalanya mereka penggal, dipastikan hidup selama-lamanya di Sorga, menikmati hidup yang menyenangkan. Sungguh Tuhan adil.
Pada waktu mendengar kabar bahwa Yohanes telah mati dengan tidak wajar, Alkitab menceritakan bahwa, tidak lama setelah itu, Yesus menghentikan sejenak aktivitas rutinnya, setelah memberi makan 5000 org, Dia menyendiri dan berdoa seorang diri, apakah itu pertanda Yesus berduka? Entahlah, tapi saya dapat katakan bahwa Yesus mengenang Yohanes dan Yesus menghargai pengorbanannya, Yesus tahu Yohanes telah memberikan yang terbaik baginya. Dia mempedulikan Yohanes.

Kesimpulan
Dalam buku Mat 21, Mrk 12, Luk 20, terdapat cerita tentang penggarap kebun anggur, diceritakan banyak utusan dari pemilik itu yang dibunuh oleh pekerja-pekerja. Bahkan anak dari pemilik kebun anggur itu, dibunuh oleh para penggarap itu, tapi pada akhirnya Sang Pemilik bertindak, dan membalas akan semua tindakan jahat dari para pekerja itu.
Jadi akhirnya saudara-saudaraku, jangan pernah ragu dan takut kalau seandainya kita bernasib atau nanti menjadi seperti Yohanes Pembaptis, karena Allah memperhitungkan apa yang benar, yang sudah kita lakukan bagiNya. Sementara itu Allah juga tidak menutup mata akan kejahatan orang-orang yang menyakiti umat Allah. Allah Peduli dengan manusia. Hampir mengakhir tulisan dalam buku Wahyu, Yesus berkata, Wah 22:11,12,”Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya! Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.” Tuhan kiranya memberkati kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar